ZonaBangsa.Com-Lampung Barat
Rabat beton yang seharusnya menjadi akses penting bagi masyarakat justru kini tampak hancur dan retak di sejumlah titik. Menurut pantauan warga dan aktivis Komando HAM Budi Pangestu, proyek tersebut terkesan asal jadi dan tidak sesuai dengan standar kualitas pembangunan infrastruktur desa yang seharusnya.
“Kami menduga ada kejanggalan dalam proses pembangunan ini. Masa bangunan yang belum genap satu tahun sudah rusak parah? Ini harus ditelusuri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan,” ungkap Budi Pangestu Sekertaris Komando HAM Provinsi.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Peratin (Kepala Desa) Pekon Basungan tidak memberikan respon sama sekali. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya indikasi ketidakterbukaan pihak pemerintah desa terhadap pelaksanaan proyek tersebut.
Komando HAM Provinsi menegaskan akan menyampaikan laporan resmi kepada pihak-pihak terkait, termasuk Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP), serta aparat penegak hukum untuk dilakukan audit dan pemeriksaan menyeluruh terhadap anggaran dan pelaksanaan proyek tersebut.
“Kami mendesak kepada Inspektorat dan APH Kabupaten Lampung Barat untuk turun langsung mengecek kondisi di lapangan dan memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar dipertanggungjawabkan sesuai peraturan,” tegas Budi Pangestu Sekertaris Komando HAM Provinsi.
Masyarakat pun berharap agar ada transparansi dan tindakan nyata dalam menindaklanjuti temuan ini, demi menjaga kepercayaan publik terhadap penggunaan dana desa dan keberlanjutan pembangunan yang berkualitas.
(Reprter Budiman Pangestu)