Banjarmasin, Zonabangsa.com –
Usai meninjau kolam budidaya ikan lele, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, melanjutkan pemantauan ke dalam area Kantin Asteda, Sabtu (21/06). Di lokasi ini, Kalapas menyaksikan secara langsung kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan dalam bidang pengolahan makanan, khususnya produksi keripik tempe.
Saat kunjungan berlangsung, beberapa warga binaan tampak sedang sibuk melakukan proses pengirisan tempe sebagai tahapan awal pembuatan keripik. Aktivitas ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang diinisiasi oleh Seksi Kegiatan Kerja, dengan tujuan membekali warga binaan keterampilan wirausaha yang dapat bermanfaat usai menjalani masa pidana.
Tim Humas Lapas Banjarmasin berkesempatan mewawancarai Panji, salah satu warga binaan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses pemotongan tempe membutuhkan ketelitian tinggi agar menghasilkan keripik dengan ketebalan yang seragam.
“Untuk proses pemotongan ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam. Kami harus benar-benar teliti karena keripik tempe yang kami buat harus tipis. Kalau terlalu tebal, hasilnya kurang renyah. Jadi memang butuh ketekunan,” ungkap Panji.
Kalapas Akhmad Herriansyah mengapresiasi keseriusan warga binaan dalam mengikuti program ini.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya mendidik warga binaan untuk produktif, tapi juga menjadi bagian dari upaya pembentukan mental dan karakter mereka agar siap kembali ke tengah masyarakat,” tuturnya.
Program pengolahan keripik tempe ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan pembinaan kemandirian yang difokuskan pada penguatan ketahanan pangan dan ekonomi produktif di dalam lapas. Selaras dengan amanat Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Kemenimipas RI), kegiatan ini menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang edukatif, produktif, dan bermartabat. (Lapas Banjarmasin)