Banyuasin, Zonabangsa.com-
Diduga Asal jadi, rehap jembatan didesa Prajen Jaya kecamatan Sungsang Bayuasin ll kabupaten Banyuasin (Sumatera Selatan) yang diangarkan dari Dana Desa tahun 2022 sebesar Rp 49 juta kini mulai mengalami kerusakan
Jembatan penghubung antar dusun yang dilalui anak sekolah menuju SDN 5 Bayuasin ll tersebut belum genap seahun pasca rehab, tiang tiang penyangga jembatan Sudah ada yang patah karena rapuk sehingga condong akan amruk /roboh dan berpotensi membahayakan pengguna jembatan.
Team media pun melakukan konfirmasi kepada Kepala desa (Kades) Prajen Jaya H.Andi Edi. Saat disambangi kerumah nya jumat (12/05) Pukul 9.30 wib disambut istrinya, Kades Prajen Jaya berkata kami mau kepalembang.
Tim media lansung duduk bersama tamu yang lain, yang saat itu ada untuk meminta ditanda tangani serta dicap proposal pengajuan mesjid nya oleh kepala desa prajen dan sibuk mencari cap(stempel) nya tanpa memperdulikan team media karena sibuk keluar masuk.
Setelah tamu nya pergi barulah menyapa dengan nada dingin
Dari mana kalian kata kades.
Tim media pun menyampaikan tujuan ujtuk melakukan komfirmasi terkait Proyek rehab jembatan, namun kades pun menghindar dengan alasan akan buru-buru ke Palembang
Berhubung saya mau berangkat kepalembang dan sudah ditungguh sped boot lain kali saja,” ucap kades ketus
Team media Zonabangsa.com pun sempat mengkonfirmasi kepada warga desa yang tidak mau disebut nama nya.
Dia mengatakan
Mustahil pak kades mau kepalembang pada hal dia baru saja tiba dari palembang, mungkin saja beliau takut bapak konfirmasih masalah jembatan yang diannggar kan dari dana desa sebesar Rp 49 juta tahun 2022. ujar warga
Rehap jembatan belum berusia satu tahun karena direhap pada bulan Juni 2022,
Tiang nya pun sudah banyak yang lapok dan ada yang patah sehinga di topang pakai kayu ditenggah tenggah agar bisa bertahan tapi ujung dan dan pangkal sudah pada miring karena tiang nya condong gimana seandai nya saat anak sekolah sedang berduyun lewat jembatan tersebut sudah pasti jadi resikom Ucap Warga
Tak berhenti disitu, team media pun kembali mengkonfirmasi ke Pemdes Prajen Jaya, melalui sekdes Prajen Jaya, Iwan.
Kepada team media, sekdes prajen Jaya mengatakan
Memang benar jembatan itu sudah pada condong itu karena tempohari di tumbur kapal jukung dan yang pingir sudah miring itu dikarenakan tanah nya lonsor masalah tiang sewaktu merehap memang tidak diganti karena masih bagus dan layak pakai dan mengenai lantai nya kayu racok saya tidak mengerti itu semua kembijak kan kepala desa. Ujar Iwan
Ia pun menambahkan
Saya sanggat menyayangkan kenapa tindakkan kades seperti itu tak menghargai jurnalis, oke lah kalau yang pertama dia tak mau menemui diwakilkan dengan saya,
saya pun sudah menyarankan kalau kedatangan tamu baik itu jurnalis atau pun lembaga dan Lsm dihadapi dan diterima dengan baik karena mereka itu mitra kerja kita.
Tapi kedatangan bapak dan rekan rekan media yang kedua kalinya masih saja seperti itu saya tidak dapat bicara apa apa lagi berarti beliau alergi sama wartawan dan Lsm entah apa yang tersembuyi dibalik sikap beliau, ujar iwan
Selanjutnya, team media pun melakukan konfirmasi kembali kepada warga terkait masyalah jembat yang sudah pada condong dan disanggah yang menurut sekdes bahwa jembatan itu condong karena ditabrak jukung.
Itu sangat tidak benar itu hanyalah suatu alasan untuk menutupi kesalah kades. kalau pun benar kepala desa bisa minta pertangung jawaban nya karena jembatan tersebut milik desa. Ucap Warga
Salah satu warga masyarakat ini pun mengaku kecewa.
Selain ini diduga masih bayak lagi masalah desa yang disembunyi kan sehingga sikap pak kades seperti itu.
Saya pun meminta pada pihak pemerintahan terkait dikabupaten Banyuasin untuk mengecek lansung baik itu masalah jembatan dan masalah lainnya seperti dugaan Penyaluran PKH yang tidak tepat sasaran.
Dia pun menambahkan
Terkait pembagunan rehap jembatan menurut angaran dana sebesar sebesar Rp 49 juta untuk rehap jembatan itu sudah sanggat bagus harusnya, untuk lantai tidak mengunakan papan racuk lagi.
Tetapi ini, seolah asal-asalan dan lantainya akibat menguna kan papan kayu racok lihat saja lantai sudah ada yang bolong.
Dari ini, diduga dana agaran sebesar Rp 49 juta tersebut sebagian curi tikus tikus nakal.
Besar harapan kami warga desa agar jembatan tersebut di rehap kembali karena jembatan inilah satu satu nya penghubung antar dusun dan jalan bagi anak menuju sekolah tutup warga
Yulius/Beni