Banyuasin, Zonabangsa.com,-
Suksesnya petani jalur (daerah perairan) khusus nya petani desa Jalur Mulya kecamatan Muara Sugihan kabupaten Banyuasin(Sumatera Selatan) dan OKI memamfaatkan( merubah) limbah menjadi pupuk organik yang di buat nama Pupuk Cair Organik Biorka (PT.BIORKA SEJAHTERAH BERSAMA) untuk para petani padi, jagung, karet dan Sawit. Senin 10/04/2023
Tentunya keberhasilan ini membuat kebanggaan bagi Para Warga masyarakat.
Saat dikonfirmasi kepada Wagimin,S.Pd selaku CEO PT BSB mengatakan
Penemuan pupuk Organik Biorka tersebut di buat dari limbah pasar (sampah organik) yang dipelopori 7 orang inisiator dari berbagai wilayah menjadi menciptakan produk unggulan.
Adapun pupuk organik tersebut bisa diperoleh dan dipsarkan melalui agen resmi antara lain:
1. Wagimin,S.Pd CEO (Jalur Mulya)
2. Pelindung Imam, SH (Kayu Agung)
2. H.Aswin Dewan Pengawas (Makarti)
3. Sarimin Pengiat Organik (Jalur Mulya)
4. Rozikin Pengiat Organik (Rejosari)
5. Fatawi Pengiat Organik (Sugih Waras)
6. M.Roni Humas (Cendana)
7. Nur Iman Team Suport (Cendana)
CEO PT BSB ini pun melanjutkan
Kini Pupuk organik tersebut telah berhasil dan dapat digunakan oleh petani jalur khusus nya petani didesa Jalur Mulya, Cendana, Timbul Jaya, Rejosari, Sugih Waras dan masih banyak lagi
Harapannya agar kedepan pupuk organik Biorka dapat berkembang di seluruh daerah perairan, Kayu Agung dan akan memperkenal kan pupuk organik Biorka ke para petani diindonesia pungkas nya. Lanjutnya.
Awak media Zonabangsa.com pun sempat mewawancarai beberapa petani IP 200 didesa jalur mulya dan beberapa wilayah Muara Sugihan, Muara Padang dan Makarti mereka mengatakan
Dengan ada nya penemuan pupuk Biorka tersebut kami para petani tidak kekurangan pupuk, karena dengan ada nya pupuk Biorka tersebut selain harga nya dapat terjangkau oleh petani dapat dibilang murah meriah (Rp.55.000/ltr) tanaman padi, jagung, sawit tumbuh dengan subur hasil panen sebanding dengan pupuk pabrik dan organik lainnya pokok nya kami para petani sangat terbantu.
Dengan Organik secara perlahan kita selamatkan ekosistem “Pertanian Ramah Lingkungan”. Tutup mereka
Yulius Hia