Puasa Belum Sepekan tapi Tawuran Sudah Makan Korban Jiwa di Jakarta

oleh -275 Dilihat

Jakarta-Zonabangsa.com|

Belum genap sepekan bulan Ramadan tapi tawuran di Ibu Kota sudah memakan korban jiwa. Polda Metro Jaya mengungkap di pekan pertama Ramadan ini sudah ada delapan aksi tawuran yang terjadi di Jakarta yang mengakibatkan satu korban tewas.
Dirangkum Humas Polda Metro Minggu (26/3/2023), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo menerangkan maraknya aksi tawuran terjadi karena adanya kesempatan untuk berkumpul. Dia mengatakan seringnya pertemuan terutama di waktu menunggu sahur, menimbulkan potensi terjadinya tawuran.

“Karena diawali adanya potensi, ngabuburit atau menunggu buka puasa, menunggu sahur, ketika jalan keliling berpotensi ketemu dan berkonflik sehingga terjadinya tawuran,” kata Trunoyudo kepada wartawan, Minggu (26/3/2023).
Berikut temuan kasus tawuran yang terjadi di Ibu Kota beberapa hari terakhir ini:
22 Maret Satu Kasus
Di malam pertama memasuki Ramadan tepatnya Rabu (22/3) lalu, tawuran terjadi di wilayah Benda, Kota Tangerang sekitar pukul 23.00 WIB. Sebanyak 9 remaja diamankan gegara terlibat tawuran perang sarung.
23 Maret Tiga Kasus
Sehari setelahnya yakni pada Kamis (23/3), tawuran pecah terjadi di wilayah Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Dalam aksi tawuran tersebut, seorang pria berinisial MJ (29) dilaporkan tewas setelah terkena senjata tajam.

Di hari yang sama, aksi tawuran juga terjadi di Ciledug, Kota Tangerang. Sebanyak 9 remaja diamankan saat hendak melakukan tawuran. Para pemuda itu membawa senjata tajam, dari pedang hingga celurit.
Tak hanya sampai di situ, tawuran pun terjadi di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (23/3) dini hari. Saat itu petugas mengamankan tiga pelajar yang membawa senjata tajam jenis celurit saat akan melakukan aksi tawuran.

24 Maret Tiga Kasus
Berlanjut ke hari kedua Ramadan, aksi tawuran terjadi di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebanyak 15 remaja diamankan pihak kepolisian saat hendak melakukan tawuran. Mereka menggunakan sarung yang diikat di ujungnya untuk menyerang lawan.
Tak berhenti di situ, tawuran juga terjadi di wilayah Cipondoh, Kota Tangerang, pada Kamis (24/3). Sebanyak 6 remaja yang akan melakukan perang sarung dengan kelompok lain diamankan.

Masih di hari yang sama, tawuran kembali pecah di wilayah Makasar, Jakarta Timur. Para remaja yang terlibat saling serang itu menggunakan petasan hingga senjata tajam jenis celurit.

25 Maret Satu Kasus
Pada Sabtu (25/3), aksi tawuran antar-remaja terjadi di wilayah Jatiuwung, Kota Tangerang. Dalam kasus tersebut, sebanyak 17 remaja diamankan saat hendak melakukan tawuran.

Antisipasi Polda Metro Jaya
Trunoyudo mengatakan dalam kasus tawuran ini pihak kepolisian memaksimalkan program preemtif dan preventif. Program itu mulai dari polisi, RW hingga patroli presisi.
Selama Ramadan ini, total 2.000 personel diturunkan untuk menjalankan patroli. Nantinya, polisi akan menyisir semua wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk mengantisipasi aksi tawuran. Selain itu, patroli dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan lain selama Ramadan.
“Pagelaran pelayanan Polri khusus dari Polda Metro Jaya, sekitar 2.000 personel, baik dari Polda Polres Polsek seluruhnya turun dalam melaksanakan patroli,” kata Trunoyudo.
“Kita menginginkan Jakarta menjadi rumah bersama dan nyaman serta aman dalam melakukan ibadah di bulan Ramadan,” imbuhnya.
(Bun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.