KEDIRI‐ZONABANGSA.COM|
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Leaders Public Talk and Press Conference APBN KITa Regional Jawa Timur periode sampai dengan 28 Februari 2023, di Aula KPPN Kediri, Jl. Basuki Rahmat No.10 Kota Kediri, Rabu, 29 Maret 2023.
Kegiatan tersebut disamping diikuti peserta dari Perwakilan Kementerian Keuangan yang ada di Kediri Raya, yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kepala Bappeda Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek dan beberapa Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Teristimewa, pada kesempatan ini turut hadir Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sekaligus Buka Kegiatannya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri menerangkan Pemerintah Kota Kediri telah mengimplementasikan berbagai program tahun ini yang fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan pemantapan pemulihan ekonomi daerah, Hal ini mengacu pada tema RKP 2023, yaitu Peningkatan produktivitas untuk tranformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Utamanya arahan Presiden Jokowi pada seluruh Pemda memprioritaskan belanja produk dalam negeri.
Untuk penanganan kemiskinan ekstrim dan Stunting Pemerintah Kota Kediri memprioritaskan belanja produk UMKM dan produk yang memiliki nilai TKDN tinggi, penanganan kemiskinan Pemerintah Kota Kediri menjalankan berbagai program kegiatan, antara lain bantuan modal, pelatihan kerja berbasis kompetensi dan penataan iklim investasi dengan kemudahan perizinan, ” Kita juga ada tagline Nglarisi Dagangane Tonggone”. Ujarnya.
Hadir tiga narasumber, yakni Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim Taukhid, Kepala KPwBI Kediri Choirur Rofiq, dan Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim Taukhid dikonfirmasi awak media mengatakan, pertumbuhan disisi pendapatan dan belanja untuk bulan Maret ini sekitar 6,7% pertumbuhan belanjanya, kalau pendapatannya lebih besar yaitu 11%.
UMKM di Jawa timur itu sangat bagus akses permodalannya, Jawa timur ini sepertinya belum meng update jumlah pelaku UMKM nya berapa, angka tahun 2019 itu Pemprov merelease 9,7 Juta jumlah pelaku UMKM dari jumlah tersebut kami sudah bertransaksi untuk KUR dan UMI itu dengan sekitar 8,9 Juta UMKM sejak tahun 2016, Saya yakin pertumbuhan UMKM di Jawa timur ini sangat tinggi pelakunya, aksesnya juga kita berikan sangat tinggi, untuk tahun 2021 kita menjangkau 1,6 Juta debitur yang terfasilitasi kredit kredit program dengan nilai 44 Triliun, tahun 2022 itu 1,85 Juta debitur dengan nilai 66 Triliun ada peningkatan, di tahun 2023 ada perlambatan, saya tanya perbankan karena belum ada petunjuk dari Kemenkeu, tapi ini nanti trennya akan percepatan, saya yakin angkanya akan melejit, terangnya.
Acara ini digelar secara luring dan daring.hadir pula Kepala KPPN Kediri Nurwedi Tjahjono, Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Sunaryo, Local Expert Kemenkeu Jatim Rudi Purwono dan Nurkholis, Kepala BPPKAD, BKD se-Kediri Raya, para insan media, para pejabat eselon II Kemenkeu Jatim, Panitia Leaders Public Talk and press conference APBN KITa Regional Jawa Timur dan tamu undangan lainnya. (*DK)